Tahun 2020, Konsep Smart City (Kota Pintar) Banyak Diterapkan
Sunday, 25 May 2014
Edit
Kota hijau atau ramah lingkungan semenjak usang digembar-gemborkan oleh banyak pihak untuk diterapkan sebagai langkah cinta lingkungan. Namun, perkembangan teknologi mendorong perubahan tujuan bentuk kota dari kota hijau menjadi kota pintar.
"Kota berilmu merupakan evolusi terkini yang dikembangkan para ilmuwan dan peneliti teknologi sehabis kota hijau. Soalnya jika sudah menjadi kota berilmu tentu duduk kasus ramah lingkungan juga termasuk di dalamnya," kata Hardyana Syintawati, VP Marketing & Communication Ericsson Indonesia.
Kota berilmu yang dimaksud Hardyana tak lain merupakan semua kehidupan masyarakat dengan teknologi telah terintegrasi secara simultan. Bahkan, kota berilmu yang baik disebutkan telah menghubungkan semua aspek kebutuhan masyarakat dengan teknologi dan internet.
"Kalau semua aspek kebutuhan masyarakat dengan teknologi dan internet sudah terhubung maka penduduk di dalamnya sanggup lebih gampang mengontrol semua akomodasi yang digunakannya ibarat listrik, air, keamanan serta banyak lagi," tambah perempuan yang erat disapa Nana itu di kampus Indonesia International Institute for Life Science (I3L), Jakarta.
Hasil riset yang dilakukan Ericsson menyebutkan bahwa kota tumbuh dengan pesat di seluruh dunia. Di tahun 1900 terdapat hanya 16 kota besar di seluruh dunia, tapi jumlahnya lalu menjadi 442 kota besar di tahun 2010.
Pertumbuhan kota dunia yang pesat itu karenanya mempengaruhi kehidupan masyarakat di dalamnya menjadi lebih makmur. Sayangnya, pembangungan infrastruktur pendukung masyarakat di kota besar kebanyakan kalah cepat dengan pertumbuhan populasi yang menyebabkan aneka macam hambatan.
Dukungan teknologi dan koneksi di kota berilmu diperlukan sanggup menanggulangi kesenjangan yang diakibatkan kurangnya infrastruktur di masyarakat. Teknologi teknoneksi diperlukan pula sanggup membantu menyediakan dukungan disaster management yang akan mempercepat penanggulangan ketika terjadi bencana.
Ericsson sendiri ketika ini mengaku turut serta dalam pengembangan aneka macam teknologi yang mendukung terwujudnya kota pintar. Perusahaan yang berpusat di Swedia itu menargetkan di tahun 2020 konsep kota berilmu yang terkoneksi sudah sanggup diterapkan di banyak negara.
"Kita harapkan tahun 2020 konsep kota berilmu yang sudah terhubung dengan teknologi dan internet sudah banyak diaplikasikan. Nantinya masyarakat sanggup eksklusif mengakses dan melaksanakan kontrol ke semua perangkat yang ada di rumah dan kantornya jadi lebih mudah, kini masih dikembangkan," tandas Nana.