Mengenal Penyakit Mers-Cov Dan Cara Ampuh Pencegahannya

Selamat sore sobat, postingan kali ini akan membahas mengenai penyakit MERS-Cov yang selesai – selesai ini tengah naik daun. Penyakit akhir virus ini baru-baru menggegerkan Timur Tengah dan dunia pada umumnya. Puluhan meninggal lantaran jerawat virus. Konon kabarnya penyakit ini telah hingga di Indonesia belum lagi ada pemberitaan beberapa hari kemudian seorang pasien meninggal dunia di RSUP Sanglah Denpasar dan dicurigai akhir penyakit ini. Nah mungkin kini teman bertanya – Tanya apa sih gotong royong penyakit yang disebut MERS Cov ini? Okee eksklusif aja mungkin goresan pena berikut sanggup memperlihatkan informasi bagi teman semua, cekidott



Pengertian MERS – CoV
MERS – CoV ialah kependekan dariMiddle East Respiratory Syndrome Corona Virus. Virus ini merupakan jenis gres dari kelompokCoronavirus (Novel Corona Virus). Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi. Virus SARS tahun 2003 juga merupakan kelompok  virus Corona dan sanggup mengakibatkan pneumonia berat akan tetapi berbeda dari virus MERS CoV.

MERS-CoV ialah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang susukan pernapasan mulai dari yg ringan s/d berat. Gejalanya ialah demam, batuk dan sesak nafas, bersifat akut, biasanya pasien mempunyai penyakit ko-morbid. Median usia 50 tahun (range 2-94 tahun). 61 % kasus laki – laki. Kasus dengan Ko-morbid

Cara penularan MERS-CoV
Virus ini sanggup menular antar manusiasecara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar insan yang berkelanjutan.
Kemungkinan penularannya sanggup melalui :
1. Langsung : melalui percikan dahak (droplet) pada dikala pasien watu atau bersin.
2. Tidak Langsung : melalui kontak dengan benda yang tercemar virus.

Negara yang terserang
Ada 9 negara yangtelah melaporkan kasus MERS CoV (Perancis, Italia,Jordania, Qatar, ArabSaudi, Tunisia, Jerman, Inggris dan Uni EmiratArab). Semua kasus bekerjasama dgnegara di TimurTengah (Jazirah Arab),baik secara eksklusif maupun tidak langsung.

Jumlah kasus
Sejak Sept 2012 s/d 01 Agstus 2013 jumlah kasus MERS-CoV yg terkonfirmasisebanyak 94 kasus dan meninggal 47 orang (CFR 50 %). Hingga dikala ini belum ada laporan kasus di Indonesia.

Pencegahan dan Pengobatannya
Belum ada vaksin yang tersedia. Pengobatan anti viral yang bersifat spesifik belum ada, dan pengobatan yang dilakukan tergantung dari kondisi pasien.

Pencegahan dengan PHBS (pola hidu higienis dan sehat), menghindari kontak bersahabat denganpenderita,menggunakan masker,menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan dengan sabun dan menerapkan sopan santun batuk ketika sakit.

Pendapat WHO
Pernyataan WHO tanggal 17 Juli 2013 pada pertemuan IHR Emergency Committee concerning MERS CoVmenyatakan bahwaMERS CoV merupakan situasi serius dan perlu perhatian besar namun belum terjadi bencana darurat kesehatan masyarakat(PHEIC/Public health emergency of international concern).

Hal yang dilakukan Kementerian Kesehatan
Peningkatan kegiatan pemantauan di point of entry, pintu masuk negara.
Penguatan Surveilans epidemiologi termasuk surveilans pneumonia.
Pemberitahuan keseluruh Dinkes Provinsi ttg kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV, sudah dilakukan sebanyak 3 kali.
Pemberitahuan ke 100 RS Rujukan Flu Burung, RSUD dan RS Vertikaltentang kesiapsiagaan dan  tatalaksana MERS CoV.
Menyiapkan dan membagikan 5 (lima) dokumen terkait persiapan penanggulangan MERS – CoV, yang terdiri dari : Pedoman umum MERS CoV, Tatalaksana klinis, Pencegahan Infeksi, Surveilans di masyarakat umum dan di pintu masuk Negara, Diagnostik dan laboratorium
Semua petugas TKHI sudah dilatih dan diberi pembekalan dalam penanggulangan MERS-CoV. Menyiapkan pelayanan kesehatan haji di 15Embarkasi / Debarkasi (KKP). Meningkatkan kesiapan laboratorium termasuk penyediaan reagen dan alat diagnostik. Diseminasi informasi ke masyarakat terutama calon jemaah haji dan umrah serta petugas haji Indonesia.

Meningkatkan koordinasi lintas kegiatan dan lintas sektor menyerupai BNP2TKI, Kemenhub, Kemenag, Kemenlu perihal kesiapsiagaan menghadapi MERS CoV. Melakukan kordinasi dengan pihak kesehatan Arab Saudi. Meningkatkan hub. Internasional melalui WHO dll. (sumber : Liputan 6)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel