Kelenjar Limpa Dan Fungsinya Pada Manusia
Tuesday, 8 April 2014
Edit
Limpa merupakan salah satu organ dalam badan manusia. Limpa yaitu organ penting yang dianggap sebagai cuilan dari sistem limfatik. Organ limpa ini hadir di hampir semua vertebrata, termasuk insan dan anjing, dan ia melaksanakan beberapa fungsi penting dalam badan mereka. Limpa insan terletak di cuilan kiri atas perut, sempurna di bawah diafragma dan di belakang perut. Limpa yaitu organ kecil, tidak lebih besar dari ukuran kepalan. Rata-rata limpa insan yaitu sekitar 12 cm, 7cm tinggi, 4cm tebal dan beratnya sekitar 150 gram. Limpa insan yaitu organ yang lunak, dengan ungu gelap.
Jaringan organ Limpa sanggup diklasifikasikan menjadi dua jenis, pulpa putih dan pulpa merah, yang bertanggung jawab untuk melaksanakan beberapa fungsi tertentu. Sekitar 10% dari populasi juga mempunyai limpa kecil di samping yang biasa. Limpa tambahan ini disebut pelengkap limpa dan tidak menimbulkan bahaya.
Seperti organ lain dalam tubuh, limpa juga rentan terhadap banyak sekali penyakit dan infeksi. Kondisi ini sanggup menimbulkan pembesaran organ ini, yang disebut bersama splenomegali. Gangguan ini serius sanggup menghambat fungsi segudang limpa dalam tubuh. Pada artikel ini, kita telah mengambil citra dari fungsi limpa pada manusia, serta kondisi medis yang mengganggu fungsi limpa.
Fungsi Limpa pada Manusia
Seperti telah yang sudah disebutkan, limpa insan merupakan konstituen penting dari sistem limfatik. Limpa berkaitan dengan memproduksi limfosit, yang merupakan jenis sel darah putih. Jadi, limpa merupakan cuilan integral dari sistem kekebalan badan manusia, sebagaimana limfosit bertanggung jawab untuk memproduksi antibodi untuk melawan penjajah asing. Antibodi terutama terkait dengan penghancuran bakteri, virus atau mikroorganisme atau kuman lain, yang sanggup menimbulkan beberapa penyakit. Ini fungsi kekebalan limpa yaitu subyek organ pulpa putih.
Pulpa merah limpa di sisi lain, berkaitan dengan mencari sesudah acara penyaringan, yaitu menghilangkan sel-sel darah merah yang bau tanah atau rusak dari tubuh. Hal ini juga bertanggung jawab untuk bertindak sebagai reservoir darah yang akan diberikan pada dikala keadaan darurat menyerupai stress berat hemoragik atau kelebihan kehilangan darah akhir luka atau cedera. Dengan bertindak sebagai filter, limpa mengakui serta menghilangkan sel darah merah tua, rusak dan cacat dari tubuh. Sel-sel darah merah yang bau tanah ini lalu dipecah oleh makrofag, yang merupakan jenis fagosit. Makrofag tidak hanya menelan dan mencerna sel-sel darah merah, namun mikroorganisme lain dan sampah juga.
Fitur penting lainnya dari fungsi limpa yaitu bahwa ketika penyaringan darah, yaitu ketika menghancurkan sel-sel darah merah tua, mempertahankan besi dan beberapa komponen penting dari mereka. Besi disimpan dalam limpa bersama bilirubin dan feritin. Besi diawetkan dengan cara ini lalu diangkut ke sumsum tulang, yang merupakan situs utama untuk sintesis hemoglobin. Hemoglobin yaitu jenis protein yang terdiri dari hem dan globin dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan dan organ badan kita. Terlepas dari fungsi, limpa juga menyimpan monosit, yang merupakan jenis leukosit yang membantu melanda dan mencerna kuman dan mikroorganisme berbahaya lainnya.
Penyakit yang sanggup Mengganggu Fungsi Limpa
Beberapa penyakit sanggup menimbulkan pembesaran limpa dan dengan demikian mengganggu fungsinya. Pembesaran limpa atau splenomegali merupakan duduk kasus kesehatan utama yang bekerjasama dengan organ. Kondisi menyerupai infeksi, malaria, anemia, lupus sistematik, kanker menyerupai limfoma dan leukemia dan penyakit hati menyerupai sirosis sanggup menimbulkan pembesaran organ, yang hasil dari kelebihan perangkap sel darah dan trombosit. Hal ini pada gilirannya, sanggup meningkatkan risiko penyakit lain dan infeksi.
Kadang-kadang, peningkatan yang signifikan dalam ukuran limpa sanggup menjadikan pecah, yang memerlukan perhatian medis segera. Kondisi ini mungkin memerlukan operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh limpa. Kondisi medis lain yang menghambat fungsi limpa yaitu anemia sel sabit. Pada penyakit ini, sel-sel darah merah yang absurd menghambat ajaran darah ke limpa, sehingga menghasilkan kegagalan.
Ini kondisi absurd sanggup didiagnosis dengan CT scan, MRI, ultrasound atau biopsi sumsum tulang. Pembesaran limpa sanggup dirasakan oleh dokter selama investigasi fisik. Sebuah evaluasi umum tanda-tanda ini dilakukan dalam rangka untuk memastikan penyebab disfungsi limpa.
Sebuah fakta penting wacana limpa yaitu bahwa, meskipun ia melaksanakan beberapa fungsi penting, itu bukan organ vital, yaitu insan sanggup bertahan hidup tanpa limpa. Dalam masalah operasi pengangkatan seluruh organ, sebagian besar fungsi limpa diambil oleh hati dan organ badan lainnya. Namun, kalau hanya sebagian dari limpa diangkat, organ sanggup meregenerasi sendiri. Meskipun kita sanggup bertahan hidup tanpa limpa, ketiadaan itu sanggup meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, juga sanggup mempengaruhi jumlah sel darah dan trombosit. Oleh alasannya yaitu itu, pembesaran limpa dilarang diabaikan dan harus segera dihadiri untuk mendeteksi penyebab yang mendasari.